Pages

Selasa, 25 Oktober 2011

Home Sweet Home (dikhususkan bagi yang kuliah/ kerja diluar kota) :p


(kalo bisa baca artikel ini sambil dengerin lagunya Melly Goeslow yang “Bunda” yah.. biar lebih dapet feel nya.. hehe :p)

Sebelum baca artikel ini aku mau tanya sesuatu dulu.. Dimana sih tempat yang paling bagus menurut kalian??

Menara eiffel di Paris? Pantai2 indah di Lombok dan di Bali? Ato mungkin di Mall dan Taman Kota?
Ya! Itu semua tempat yang indah dan bagus, tapi kalo ditanya pendapatku, aku pasti akan menjawab... Rumahku di kampung halaman.




Kenapa? Padahal kan gak ada kolam renangnya? Bunga2 indah seperti di taman? Ato gak ada lampu2 gemerlap seperti yang ada di mall? Ya, rumahku memang gak punya itu semua, tapi yg membuat rumah itu indah adalah kenangan2 yg terdapat di dalamnya. Kenapa ya aku bisa nulis note ini? Jawabannya simpel, karna ada hujan deras di kota dimana aku lagi menuntut ilmu.. haha

Entah kenapa aku langsung kangen rumah dan mencoba untuk menulis note ini sebagai pelampiasannya. Oke, sebentar lagi kalian yang lagi diluar kota, entah itu kuliah ato lagi kerja, kalian akan mendapatkan efek penggalauan massal dari note yg amatiran ini.. wuahahaha

Pas hujan tadi aku jadi keinget moment2 indah bareng keluarga dirumah. Pikirin deh sekarang tempat yang kamu kangenin sekarang, kira2 apa itu? Ya, rumah kelahiran kita, rumah dimana kita dididik, rumah dimana kita dibesarkan hingga kita menjadi seperti ini, rumah dimana kita selalu diterima sebesar apapun kesalahan kita, rumah dimana kita pulang. Oh ya, inget gak sih gimana keadaan rumah kita? Dimana letak perabotan2 rumah yg mungkin kita hapal letaknya, dimana kamar mandinya, dimana dapurnya, bahkan mungkin kita teringat akan kamar kita sewaktu kita masih tinggal dirumah itu.

Dan seperti yang aku bilang diatas, yang paling ngangenin bukanlah apa yang terdapat disitu, tapi apa yang terkenang disana. Moment2 disaat kumpul bareng sama keluarga, tertawa bareng, tolong menolong pas lagi bersih2 rumah, nonton bareng diruang tamu mungkin? Inget ga? Coba deh flashback ke belakang disaat kita masih sekolah, pernah gak sih abis pulang sekolah gitu langsung pergi ke dapur sambil tanya “dirumah lagi masak apa ma?”, sering gak kaya gitu? Ato gak moment2 dimana kita nungguin hujan reda diteras bareng keluarga, ato nungguin nyala listrik ketika mati lampu mungkin?

Buat yang lagi diluar kota, pernah mikir gini gak sih,”kangen rumah ehh, aku kangen sama canda tawa orang dirumah, senyum mereka, ato bahkan marah mereka. Dan juga yang gak lupa masakan rumah” pastinya semua orang pernah berpikiran begitu. Kadang ya kita juga kangen saat dimarahin orangtua saat pulang larut malam, disuruh2 beli ini itu, berantem sama kakak, ato kesal digangguin sama adek, mungkin dulu kita pengen banget keluar dari rumah ini karna udah gak tahan diginiin terus. Tapi sekarang, disaat kita hidup sendiri, apa2 sendiri, ngurus semuanya sendiri, terkadang kita kangen sama itu semua, udah lah jujur aja soalnya aku juga ngerasain hal yg sama kaya kalian.

Coba inget lagi deh pas kita mulai packing karna besok udah berangkat. Mungkin seminggu sebelumnya kalian masih seneng2 karna tau bakal “bebas”. Tapi sehari sebelum berangkat pasti kalian ngerasa beraattt banget buat ninggalin rumah. Keinget kenangan2 apa aja dirumah ini, ngeliat disekeliling kamar, tempat dimana kamu tidur, bangun dan memulai aktifitas, Ruang tamu tempat kumpul keluarga, dapur dimana makanan kesukaanmu slalu kamu dapat disana, dan macem2. Rasanya berat saat satu persatu baju yang ada di lemarimu kamu pindahkan ke koper. Apa kalian sadar, bahkan orangtua yang membantu kalian packing pun menahan air mata mereka. Dan disaat kalian sudah tidur, orangtua kalian pun menangis dikamarnya karna besok, anak kesayangan mereka akan meninggalkan mereka ke tempat yang jauh dengan waktu yang sangat lama. Bahkan mungkin, ayah kalian yang menurut kalian orang yang keras pun dapat menitihkan air matanya.

Tau gak sih, disaat orangtua mengambil keputusan untuk mengijinkan anaknya untuk kuliah/ kerja diluar kota, itu merupakan keputusan terberat yang pernah mereka ambil. Rasa takut dan khawatir menghantui pikiran mereka. Akan jadi apakah anakku diluar sana? Apakah menjadi kebanggan keluarga atau malah menjadi aib keluarga? Mungkin mereka hampir tidak bisa tidur untuk memikirkan hal itu. Dan nyatanya kita sudah disini, apa artinya itu? Ya! Mereka PERCAYA kepada kita bahwa kita bisa menjaga diri kita tanpa pengawasan mereka.

Oke kita kembali disaat kita mau berangkat. Ngerasa gak sih, ketika koper sudah ditangan dan mulai melangkahkan kaki untuk keluar dari rumah, rasanya berat banget. Namun orangtua kita meyakinkan langkah kita. Dan disaat kita lagi menunggu kendaraan yang akan mengantar kita ke tempat tujuan,  percaya gak percaya orangtua menahan air mata mereka. Saat berpisah pun tiba, kendaraan yg akan menjemput kita (entah itu pesawat, kapal, bis, dll) datang, mereka semakin kacau. Rasa haru, sedih, takut, khawatir, bangga, dan senang pun menjadi satu. Pelukan dan kecupan perpisahan sangatlah berarti buat mereka, bahkan saat berpelukan, mungkin air mata mereka menetes di bahu kita. Dengan sangat setia, keluarga kita menunggu sampe kita bener2 pergi dari tempat kita dijemput.

Saat kita sudah disini dan menuntut ilmu, tau gak betapa bangganya orangtua kita bercerita kepada teman2nya kalo anak kesayangan mereka lagi menuntut ilmu diluar kota. Tapi, apa yg kita lakukan disni? Membohongi mereka saat meminta uang dengan alasan keperluan kuliah? Berfoya-foya dengan uang hasil jerih payah mereka? Mereka rela untuk lembur kerja, membanting tulang, menahan malu saat meminta pinjaman hanya demi keperluan kita disni terpenuhi. Dan untuk apa mereka rela untuk melakukan hal itu semua? Karna mereka ingin kita menjadi orang yang sukses!!!

Tapi apa jadinya jika kita malah menikmati “kebebasan” yang tidak mereka harapkan? Seperti narkoba, sex bebas, ato mungkin (maaf) malah hamil diluar nikah dan mereka tau itu? Coba pikirkan betapa shock nya mereka. Malu dan kecewa adalah 2 kata yang mendeskripsikan perasaan mereka saat itu. Mereka akan berpikir, betapa SIA-SIAnya mereka melepas anak kesayangannya kalo ujung2nya bakalan menjadi seperti ini. Dan lebih parahnya lagi, jangan sampe mereka berpikiran bahwa mereka telah MENYESAL karna sudah melahirkan kita.

Bagi kalian yang seperti itu, coba renungkan sekali lagi.. betapa sedihnya mereka yg telah membesarkan kita, air mata mereka menetes karna perbuatan kita, pernahkah kita memikirkan itu? Pernahkah kita memikirkan perjuangan hidup mereka ketika kita dilahirkan dan dibesarkan? Kalo sudah besar hanya menjadi orang yg tidak berguna, buat apa mereka memperjuangkan itu semua.. pikirkanlah itu semua. Apakah menunggu ketika mereka sudah tiada baru kita mau berubah jalan pikiran kita?

Kesimpulan dari note ini, jangan sampai kita yang ada disini menyalahgunakan kepercayaan mereka, karna menjaga kepercayaan itu sangatlah mahal harganya..

Bagi yg baca artikel ini sampe abis, makasi ya uda meluangkan waktunya untuk baca artikel yg amatiran ini.. dan bagi sapa aja yang ter-Galau-kan, aku minta maap ya :p aku cuma share apa yg (mungkin) kita rasain bersama (apalagi yg lagi kuliah diluar kota)

Mudahan kalian yang baca ini bisa ngambil pelajaran yg terkandung dari tulisan jari mungilku yang imut nan indah ini :) *digampar pke linggis*



By. Angga Saputra a.k.a Gagha

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Gaghanation and Powered by Blogger.